Reposted from @onbekendphoto Guys! Pabrik Gas di Batavia dibangun pada 4 Desember 1862 di Gang Ketapang (sekarang Jalan KH Zainul Arifin). Pengelolanya diberikan kepada Perusahaan L.J. Enthoven & Co yang dapat konsesi selama 20 tahun.
Pabriknya menempati lahan cukup luas, berbatasan dengan wilayah Tanah Sereal dan kali kecil yang mengalir di sampingnya. Gang Ketapang merupakan jalan pintas dari wilayah Kampung Duri, Roxi, Petojo, dan Jembatan Lima untuk menuju ke wilayah tengah kota (Kebon Jeruk/Sawah Besar, Kota, Pasar Baru, Asem Reges, Pecenongan, dan Harmoni). Hampir separuh sisi kanan Gang Ketapang itulah terletak Pabrik Gas.
Namun pada tahun 1864, entah mengapa, Perusahaan Gas yang berasal dari Den Haag itu diambil alih oleh Netherlands Indies Gas Company, yakni Perusahaan Gas Pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1905, Perusahaan ini diambil alih lagi oleh Bataviaasche Electrische Maatschappij (Perusahaan Listrik Batavia), yang memasok kebutuhan gas untuk sebagian wilayah Batavia tengahan saja, setelah itu dikembangkan juga sampai ke Mester Cornelis.
Pada tahun 1950 sampai tahun 1958 perusahaan ini dikelola oleh NV Overzeese Gas en Electriciteit Maatschappij (NV OGEM) The Netherlands Indies Gas Company. Setelah Kemerdekaan, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan dan mengubah namanya menjadi Perusahaan Gas Negara (PN Gas), yang kemudian diubah lagi pada tahun 1965 menjadi Perusahaan Umum ( Perum) Gas Negara.
Pabrik ini dibangun untuk memenuhi penerangan di beberapa ruas jalan penting dan untuk konsumsi perumahan bagi orang yang mampu.
Subjek Foto: Pabrik Gas Gang Ketapang
Fotografer: Toko K. Shimane
Tahun Foto: 1915
Sumber Foto: MNVW-collectie
Teks: sejarahjakarta.com
No comments:
Post a Comment