Total Pageviews

Friday, October 15, 2021

KH ZAINUL ARIFIN IKUT ROMBONGAN PRESIDEN SUKARNO KE THAILAND

Ario Helmy

Tanggal 13 Oktober, 4 tahun lalu raja Thailand Bhumibol Adulyadej mangkat setelah memerintah selama 70 tahun. Sang Raja yang naik tahta sejak 1946 ini berpulang dalam usia lanjut, 88 tahun. Sebagai Kepala Negara satu-satunya di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa asing ini, Paduka Raja sangat dicintai rakyatnya. Adulyadej juga merupakan sahabat Presiden Sukarno.

DIJAMU RAJA
.
KH Zainul Arifin, selaku Ketua DPR-GR dari Partai NU, disertai istrinya, Nyai Hamdanah Arifin, pernah bertemu dengan Raja Bhumibol saat ikut dalam rombongan Presiden Sukarno berkunjung kenegaraan ke Negeri Gajah Putih itu. Kunjungan tersebut sebagai balasan atas kedatangan Raja berjuluk Rama X itu pada tahun 1957 dan 1960. Rombongan Presiden Sukarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Thailand selama 5 hari di tahun 1961 dengan tema perjalanan muhibah: "Membawa USDEK ke Empat Benua". 

Hari Minggu, 16 April 1961 rombongan tiba di bandara Don Mueang dan disambut langsung oleh Raja Bhumibol. Setelah memeriksa Barisan Kehormatan, Raja kemudian memperkenalkannya ke pejabat-pejabat pemerintahan dan anggota Korps Diplomatik. Dari Bandara rombongan dikawal pasukan berkuda menuju Istana Agung Chitralada disambut oleh Walikota Bangkok. 

SANTAP SIANG DI ATAS PERAHU

Di Istana diselenggarakan jamuan kenegaraan dimana Sukarno memperkenalkan para menteri yang mendampinginya termasuk Wakil Menteri Pertama (Wampa) Ketua DPRGR KH Zainul Arifin.  Perjamuan diisi acara hiburan berupa pertunjukkan tarian klasik Thailand. Keesokan harinya Presiden dan rombongan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan. 

"Siangnya, rombongan Presiden dijamu lagi berupa makan siang di atas perahu kerajaan menyusuri sungai yang membelah kota Bangkok," ungkap Nyai Hamdanah. Selanjutnya, kunjungan kenegeraan termasuk mengunjungi Chiang Mai. Di sana rombongan disambut oleh Ratu Sirikit sang permaisuri yang dinikahi Raja Bhumibol tahun 1950. Keduanya bertemu dan berkenalan ketika sama-sama sedang belajar di Eropa. Sirikit adalah putri Duta Besar Thailand untuk Inggris. 

"Ratu Sirikit sangat cantik jelita dan istana-istananya beģitu megah berlapis emas," kenang Hamdanah pula.Sebelum meninggalkan Bangkok, Presiden Sukarno mengadakan jamuan balasan bagi Raja dan Permaisuri.

Rakyat Thailand begitu menghormati Presiden Sukarno mereka membuatkan patung lilin Bapak Proklamator sebagai atraksi di Museum Madam Tussaud, Bangkok.

(Sumber: ANRI Arsip Non Kertas)

No comments: