Total Pageviews

Saturday, October 2, 2021

Reposted from @pt_balaipustaka (@get_regrann)

Sinopsis 
K.H Zainul Arifin (1909-1963) karya G.Wu

Zainul Arifin lahir 2 September 1909 di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dalam usia balita ia pindah ke Kerinci, Jambi dan menyelesaikan sekolah dasar berbahasa Belanda HIS serta sekolah pendidikan guru Normaalschool di sana. Dalam usia 17 tahun ia sudah merantau ke Batavia (Jakarta). Di Batavia, Zainul sempat menjadi pegawai pemerintah kotapraja (gemeente) sebelum kemudian menjadi guru sekolah dan pengacara bumiputra "pokrol bambu". Ia juga memasuki Gerakan Pemuda (GP) Anshor, organisasi kepemudaan di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Kemahiran Arifin dalam berpidato, berdebat, dan berdakwah menjadikannya tokoh politik NU terkemuka dalam waktu singkat.

Salah satu keteladanan yang harus diwarisi oleh warga Nahdliyin, terutama para aktivisnya, adalah pengabdian dan komitmen KH Zainul Arifin untuk berjuang demi terwujudnya cita-cita bersama.

Ketika terjadi agresi militer II pada Desember 1948, pasukan Belanda berhasil menjatuhkan Yogyakarta, serta menahan Soekarno Hatta. Tentu saja pada masa krisis ini, BP KNIP tidak berfungsi secara maksimal. Kiai Zainul Arifin, kemudian terlibat sebagai anggota Komisariat Pemerintah Pusat di Jawa, bagian dari Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. 
Pemilu pertama 1955 mengantar Zainul Arifin sebagai anggota Majelis Konstituante sekaligus wakil ketua DPR sampai kedua lembaga legislatif tersebut dibubarkan Sukarno melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Memasuki era Demokrasi Terpimpin itu, Arifin bersedia mengetuai DPR Gotong Royong (DPRGR) sebagai upaya partai NU membendung kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) di parlemen. Ditengah meningkatnya suhu politik di dalam negeri, pada 14 Mei 1962, ketika sedang salat Idul Adha pada barisan terdepan disebelah Sukarno, Zainul tertembak peluru yang diarahkan seorang pemberontak dalam percobaannya membunuh presiden. Zainul Arifin akhirnya wafat 2 Maret 1963 setelah menderita luka bekas tembakan dibahunya.
.
#pahlawannasional 
#bumnhadiruntuknegeri 
#khzainularifin 
#balaipustaka 
#sinergibumn 
#istanaperadabanbalaipustaka  - #regrann

No comments: